Prosiding Lokakarya Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat 30-31 Oktober 2007
Editor: Herwasono Soedjito, Y. Purwanto, Endang Sukara
Jakarta : Yayasan Obor, 2009
xxii, 303 halaman
ISBN 978-979-461-742-7
Buku Situs Keramat Alami ini merupakan kumpulan hasil penelitian Situs Keramat Alami dari sudut pandang konservasi keanekaragaman hayati dan budaya, serta cara pengelolaannya oleh masyarakat tradisional di Indonesia untuk mempromosikan pentingnya saling keterkaitan antara keanekaragaman hayati dalam pembangunan berkelanjutan.
Isi tentang Situs Keramat Alami (sacred natural sites) telah menjadi perhatian program MAB (Man and Biosphere) UNESCO, karena perannya sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang merupana mandat dari Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD).
Dipaparkan 17 studi kaitan Situs Keramat Alamai dan pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi Pulau Sumatera (Siberut, Mandailing Natal, Riau), Sulawesi (Bulukumba, Lore Lindu, Kalimantan (Malinau), Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Timur), Bali dan Papua (Biak, Lembah Baliem) yang mempresentasikan keanekaragaman ekosistem hutan, pegunungan, dan dataran rendah, perairan tawar dan danau, eksosietm pulau serta pesisir dan lautan.
Daftar Isi BUKU:
DAFTAR ISI
Sambutan Kunci Peran Budaya Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
Emil Salim, Penasehat
Ervizal A.M. Zuhud, Fakultas Kehutanan – IPB
Bab III. Keramat Alami dan Kontribusi Islam dalam Konservasi Alam.
Fachruddin Mangunjaya, Conservation International-Indonesia
Bab IV. Kawasan Sakral Perspektif Perlindungan Keanekaragaman Hayati.
IGP Suryadarma, Universitas Negeri Yogyakarta
Bab V. Tanah Toa, Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Budhihartono, Universitas Indonesia
Bab VI. Leuweung Titipan: Hutan Keramat Warga Kasepuhan Di Gunung Halimun.
Bab VII. Pelestarian Daerah Mandala Dan Keanekaragaman Hayati Oleh Orang Baduy.
Bab VIII. Situs Keramat Alami sebagai Alternatif Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat : Kasus Kasepuhan Cibedug, Banten.
Bab IX. Pandangan Tentang Hutan, Tempat Keramat Dan Perubahan Sosial Di Pulau Siberut, Sumatra Barat.
Bab X. Lubuk Larangan : Reaktualisasi Situs Keramat Alami di Mandailing Natal.
Zulkifli Lubis, Universitas Sumatra Utara
Bab XI. Faknik Konservasi Sumberdaya Hayati Laut Masyarakat Kepulauan Padaido, Papua
Yuanike Kaber, Roni Bawole, dan George Mentansan, Universitas Papua ................... .....153
Bab XII. Tempat Sakral Masyarakat di Lembah Baliem Papua: Antara Tradisi, Konservasi Sumber Daya Hayati dan Penguasaan Wilayah.
Y. Purwanto, Pusat Penelitian Biologi – LIPI
Bab XIII. Mopahilolonga Katuvua: Konsepsi Masyarakat Adat Toro dalam Mempertahankan Kelestarian Sumberdaya Hutan. Golar Baso, Universitas Tadulako
Bab XIV. Tanah Ulen Dan Konsep Situs Keramat Alami Studi Kasus Di Desa Setulang, Kabupaten Malinau Kalimantan Timur.
Herwasono Soedjito, MAB (Man and the Biosphere)
Bab XV. Masihkah Situs Keramat Alami Mampu Menjadi Landmark Budaya Pelestarian Sumber Daya Alam?
Bab XVI. Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar.
Nuning S. Barwa, Yayasan Martha Tilaar.