Friday, March 16, 2007

Hidup Harmonis Dengan Alam


Tahun 2006

HIDUP HARMONIS DENGAN ALAM

Esai Esai Pembangunan Lingkungan, Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.

Penerbit: Yayasan Obor Indonesia

ISBN 979-461-525-0
Harga :Rp55.000,-

Setelah bencana tsunami 26 Desember 2004, banyak pakar menyadari betapa penting hidup
harmonis dengan alam. Sandi-sandi alam sebelum tsunami: burung yang terbang berbalik arah, dan serangga yang memanjat keatas gedung bertingkat, menjadi indikator alami akan terjadi bencana besar. Banyak orang lalu menyesal mengapa hutan bakau telah tiada, padahal vegetasi ini mampu turut menghambat—setidaknya mengurangi—gelombang tsunami yang dahsyat. Kita hidup dalam sebuah ciptaan Tuhan yang lebih besar yaitu alam semesta, dan manusia adalah salah satu ciptaaNya yang kecil. Lalu mengapa alam menjadi rusak? Mengapa hampir setiap tahun negeri ini dirundung bencana lingkungan: kekeringan, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan? Apakah bangsa Indonesia termasuk yang tidak perduli terhadap lingkungannya?Mungkinkah bangsa ini akan collapse, karena sumber daya alamnya habis dan lingkungannya rusak tercabik-cabik. Buku ini mencatat track record peristiwa-peristiwa lingkungan bangsa Indonesia dan bagaimana seharusnya sikap kita.

Komentar:
“Buku ini bagus dibaca oleh seluruh komponen, yang cinta pelestarian satwa langka yang hampir punah. Bencana lingkungan yang menimpa Indonesia dapat dicegah bila banyak insan mau peduli dengan masalah lingkungan. Fachruddin Mangunjaya adalah sedikit dari penulis yang hadir menggugah masyarakat dengan karyanya menuntun kita untuk peduli pada lingkungan hidup.”
---Angelina Sondakh, Anggota DPR-RI, Ambassador Orangutan OUREI (Orangutan Republic Education Initiative)


“HIDUP HARMONIS DENGAN ALAM merupakan referensi penting bagi Bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai musibah banjir, tanah longsor bahkan tsunami.”
---Prof. Dr. Ir Hadi S.Alikodra,
Guru Besar Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).



“…buku ini merupakan sumbangan yang baik bagi mereka yang kurang peduli untuk menjadi sadar tentang persoalan lingkungan. “
---Dr. Tony Whitten
Senior Biodiversity Specialist
The World Bank


“Sebuah buku yang mengupas masalah lingkungan hidup Indonesia secara lengkap. Pembagian bab memudahkan pembaca. Bahasanya mudah dimengerti.”
---Diah Purnomowati,
Redaktur Eksekutif KORAN TEMPO

“Buku ini berisi ulasan mengenai hal-hal yang sangat relevan dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Tidak banyak penulis yang mampu menterjemahkan pengetahuan ilmiah kedalam tulisan yang ringan dan enak dibaca. Masalah lingkungan dan keanekaragaman hayati yang rumit menjadi mudah difahami melalui tulisan Sdr. Fachruddin Mangunjaya ini.”
---Prof. Ani Mardiastuti, PhD.
Guru Besar Pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.


RESENSI BUKU
Koran Sindo: Minggu 21 Januari 2007

Kritik atas Nalar Abad Industri

DI dunia pendidikan muncul kritik tajam terhadap warisan paradigma (nalar) abad industri yang agresif dan eksploitatif terhadap alam demi profit dan akumulasi modal, dengan mantra ”efisiensi” dan ”persaingan bebas”.
Fritjof Capra lewat buku The Web of Life (1996) secara ilmiah mengungkap bahwa manusia tak akan survive hidupnya jika tidak mampu memelihara harmoni dan jejaring kehidupan, termasuk dengan lingkungan alamnya.”Manusia pasti kalah bermusuhan dengan alam,” kata Capra. Gagasan utama buku yang ditulis Fachruddin ini adalah berupaya memosisikan alam secara seimbang dengan manusia. >>>
Lembar tahun 2006, pada musim penghujan, dibuka penduduk negeri ini dengan banjir bandang di Jember dan Banjarnegara di Pulau Jawa. Tak lama berselang, bencana yang hampir sama merembet ke sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera dan Kalimantan, dua pulau yang mempunyai tutupan hutan yang relatif baik dari Pulau Jawa.


1 comment:

Dian Novita said...

saya bisa dapatkan bukunya dimana??